Dobo, Lira Maluku News- Komandan
Lanal Aru, Letkol laut (P) Dores A. Ardi menegaskan komitmen-Nya, guna meningkatkan
kinerja Lanal Aru untuk menjaga wilayah teritorial laut Arafura dari segala
macam ancaman, termasuk pencurian ikan (ilegal fishing), maupun pengrusakan
lingkungan.
Hal ini dikatakan Dan lanal Aru Letkol laut (P) Dores A Ardi, saat bertatap muka perdananya dengan wartawan di markas Lanal Aru, Jumat (1/3). Letkol laut (P) Dores A Ardi jabat Dan Lanal Aru, menggantikan Letkol laut (P) Dodi Agus Prasetyio yang telah pindah tugas ke Surabaya, Januari 2016 lalu.
Didampingi Letnan Ali, Dan lanal Aru
yang lahir di Palembang-Sumatera Selatan ini menuturkan, dirinya akan bekerja
sama dengan bupati Aru dr Johan Gonga dan jajarannya, untuk menyatukan persepsi
antara Lanal dan Pemda dalam menjaga wilayah laut Aru, sehingga akan menjadi
mudah dalam pengawalan dan pengawasan
terhadap setiap kapal asing maupun lokal yang suka mencuri ikan di kawasan ini.
“Saya akan menjalin kerjasama dengan
bupati dan jajarannya, guna menyatukan presepsi antara Lanal dan pemda, dalam menjaga
wilayah laut Aru, sehingga akan menjadi mudah dalam pengawalan dan pengawasan
terhadap setiap kapal asing maupun lokal yang suka mencuri ikan di kawasan ini,”tegasnya.
Menurut Dan Lanal, lingkup patroli
Lanal Aru terbatas dan kapal yang ditangkap belum kategori bersalah, karena
jika dalam pemeriksaan ternyata kapal tersebut memiliki surat-surat lengkap,
maka akan dilepaskan.
Namun, “Jika kapal-kapal yang saat
ditangkap tidak memiliki dokumen yang lengkap, maka akan ditahan dan
disidangkan kemudian diberikan sanksi sesuai dengan peraturan perikanan yang berlaku,”tambahnya.
Dikatakan, Lanal Aru terus
memonitoring eks kapal-kapal asing yang pernah bekerja di perusahan PBR
Benjina, selanjutnya sesuai standar operasional (SOP), pihaknya telah melakukan
pengamanan secara rutin di pulau-pulau terluar, seperti Batu Goyang Pulau Eno,
dan lain-nya.
Terkait tugasnya, pihak Lanal juga melaksanakan
sosialisasi kepada para nelayan local, untuk tidak menggunakan trol atau pukat Harimau
serta bom ikan, tetapi menggunakan alat-alat seperlunya yang tidak merusak
terumbu karang dan biota-biota laut, karena saat ini kondisi Laut Aru sudah
semakin rusak akibat ulah oknum-oknum nelayan yang tidak bertanggungjawab. (Dedi)
0 komentar:
Posting Komentar